Suku-suku Afrika Tengah dan Mesir kuno telah menggambarkan makhluk aneh selama berabad-abad, yang oleh orang Eropa dijuluki “unicorn Afrika” . Oleh penduduk lokal dikenal dengan nama seperti Atti, atau O’api, menyerupai persilangan antara zebra, keledai dan jerapah, mungkin juga kuda dan llama.
Ilmuwan Barat jelas menolak keberadaan makhluk semacam itu, melihatnya sebagai tidak lebih dari sebuah angan-angan fantastis dari hewan yang nyata. Semua itu berubah pada tahun 1901 ketika Sir Harry Johnston memperoleh potongan-potongan kulit bergaris dan bahkan tengkorak binatang legendaris ini. Melalui bukti ini iapun akhirnya menangkap hidup-hidup binatang yang sekarang dikenal sebagai Okapi (okapia johnstoni) dan kemudian diakui oleh ilmu pengetahuan mainstream.
Walaupun tidak terancam punah, kita masih harus mempelajari tentang kebiasaan dan gaya hidup Okapi, sambil sesekali menerka-nerka asal-usul mereka. Okapi adalah simbol dari Masyarakat Cryptozoology Internasional, dan tetap menjadi ikon komunitas Cryptozoology sampai hari ini.